Top
Senin, 19 Mei 2025 | Parenting

Ayah Bunda sahabat Educa, ada beberapa keterampilan penting yang perlu dikuasai Si Kecil agar ia siap masuk SD. Ayah dan Bunda perlu memahami hal ini, agar bisa membantu si Kecil dalam mengembangkan aneka keterampilan tersebut di rumah. "Parents are a child’s first and most important teachers, shaping the foundation for later success in school and life." - Marilou Hyson & Heather Biggar Tomlinson (2014) Sebagai guru pertama dari si Kecil, Ayah Bunda memiliki pengaruh yang besar dalam segala aspek perkembangannya. Ayah Bunda bisa membantunya dengan melibatkan si Kecil dalam kegiatan sehari-hari agar ia makin bertumbuh dalam segala aspek keterampilan. Berikut ini beberapa keterampilan yang perlu dikuasai si Kecil: 1. Kemandirian (learning readiness) "Fostering independence in children begins at home, where parents can empower them by offering choices and encouraging responsibility." — Julie Lythcott-Haims (2015) Dengan memberikan kepercayaan, kesempatan menentukan pilihan, serta tanggung jawab sejak dini, Ayah Bunda telah membantu si Kecil agar ia semakin siap menghadapi kehidupan dengan segala tantangannya tanpa harus bergantung pada orang tua. Tentu saja Ayah Bunda perlu memberikannya secara bertahap. Baca juga: 7 Kiat Mengembangkan Karakter Anak yang Mandiri dan Tangguh 2. Mengenal emosi dan mengendalikan emosi Helping children recognize and manage their emotions in early childhood lays the groundwork for healthy relationships and lifelong emotional well-being." — Daniel J. Siegel & Tina Payne Bryson (2011) Ayah Bunda perlu membantu anak dalam mengenal dan mengelola emosi, karena sangat penting untuk perkembangan keterampilan sosial dan pengelolaan emosinya dalam jangka panjang. Bila Ayah Bunda membantunya secara optimal, si Kecil akan tumbuh menjadi anak yang memiliki kehidupan sosial yang baik, mampu mengelola stres, memiliki semangat belajar yang baik, dan mudah beradaptasi dengan segala lingkungan sosial. Bantu si Kecil agar mampu menunda keinginan, melakukan antri dengan baik, memahami suasana hati serta mengelolanya, menenangkan diri saat timbul emosi negatif dalam hati, dan lainnya. Baca juga: - Kenalkan Aneka Emosi ke Anak, Ternyata Manfaatnya Luar Biasa- Melatih Anak Mengelola Emosi / Stres 3. Kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi "Young children develop essential communication and collaboration skills through guided social interactions, which prepare them for success in school and beyond." — Amy Laura Dombro, Judy Jablon, & Charlotte Stetson (2011) Ayah Bunda bisa membantu si Kecil dengan memberikan kesempatan kepadanya agar bisa melakukan interaksi sosial. Bimbingan dari Ayah Bunda adalah hal yang penting, terutama saat ia bertemu dengan orang baru atau berada di sebuah lingkungan sosial yang baru. Dengan pendampingan dan bimbingan yang baik, si Kecil akan tumbuh menjadi anak yang mampu melakukan interaksi sosial dengan baik dan akan mendukung keberhasilannya saat berada di sekolah dasar. Saat berada di rumah, Ayah Bunda bisa melatih si Kecil dengan cara memberikan kesempatan si Kecil dalam menyampaikan ide, bercerita tentang pengalaman sehari-hari, dan berdiskusi. Ajak pula si Kecil dalam kehidupan bermasyarakat dan menjalin hubungan yang baik dengan kerabat serta teman-temannya. Di masa depan, kemampuan si Kecil dalam berkomunikasi dan berkolaborasi akan lebih bermanfaat daripada kemampuannya dalam mengafal suatu pengetahuan. Baca juga:- Mengajarkan Kolaborasi kepada Anak? Ternyata Mudah Sekali- Ide Kegiatan Harian MELATIH SKILL BERBAHASA Si Kecil untuk Kesiapan TRANSISI PAUD ke SD | Literasi Anak TK Usia 5-6 Tahun 4. Literasi dan numerasi dasar Early experiences with literacy and numeracy form the building blocks for all future learning, setting children on a path toward academic success." — Carol Copple & Sue Bredekamp (2009) Copple dan Bredekamp menjelaskan bahwa pengalaman awal anak dengan literasi (seperti mengenal huruf dan bunyi) dan numerasi (seperti menghitung dan mengenal pola) sangat penting untuk membentuk dasar belajar mereka. Stimulasi yang tepat sejak dini membantu anak lebih siap secara akademis saat memasuki jenjang pendidikan berikutnya. Ayah Bunda bisa melatih literasi dan numerasi dasar dengan membaca artikel berikut ini. 5. Literasi digital awal "Introducing digital literacy in early childhood helps children become thoughtful users of technology and prepares them for a connected world." - Chip Donohue (2014) Dengan memperkenalkan literasi digital awal sejak dini, Ayah Bunda telah membantu si Kecil dalam menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab di tengah dunia yang semakin terhubung hanya dalam “genggaman tangan”. Bagaimana cara mengenalkan literasi digital awal secara bertahap dan sesuai usia? Ayah Bunda bisa mengetahuinya dengan membaca artikel di bawah ini. 6. Keterampilan motorik halus dan kasar "Developing both fine and gross motor skills in early childhood is essential for children's physical health and for performing everyday tasks needed in school settings." — by Pamela S. Beach & Samuel R. Strickland (2016) Keterampilan motorik halus (seperti menulis, menggunting) dan motorik kasar (seperti berlari, melompat) harus dikembangkan sejak SI Kecil berusia dini karena keduanya mendukung kesiapan anak untuk aktivitas sehari-hari di sekolah atau di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kemampuan ini tidak hanya penting bagi kesehatan fisik, tetapi juga berkaitan langsung dengan kemandirian dan kemampuan belajar si Kecil. Artikel di bawah ini akan membantu Ayah Bunda dalam melatih kemampuan motorik halus dan motorik kasar si Kecil. Melatih kemampuan motorik halus si Kecil Melatih kemampuan motorik kasar si Kecil "Parents play a critical role in preparing children for school by establishing daily routines that build self-regulation, independence, and a sense of responsibility." — Nancy Paulu (2005) Nancy Paulu menjelaskan bahwa orang tua memiliki peran penting dalam menanamkan kebiasaan sehari-hari seperti bangun pagi, merapikan barang, dan menyelesaikan tugas sederhana. Bila Ayah Bunda bisa mengaplikasikannya dalam keseharian si Kecil, ia akan semakin tumbuh menjadi anak yang disiplin, mandiri, serta semakin siap bersekolah di jenjang Sekolah Dasar. Kembangkan kemampuan berbahasa dan karakter si Kecil bersama RIRI (Cerita Anak Interaktif)   Sumber referensi: Pamela S. Beach & Samuel R. Strickland (2016). Movement and Motor Development [1] Chip Donohue (2014). Technology and Digital Media in the Early Years: Tools for Teaching and Learning [2] Marilou Hyson & Heather Biggar Tomlinson (2014). The Early Years Matter: Education, Care, and the Well-Being of Children, Birth to 8 [3] Julie Lythcott-Haims (2015). How to Raise an Adult: Break Free of the Overparenting Trap and Prepare Your Kid for Success [4] Daniel J. Siegel & Tina Payne Bryson (2011). The Whole-Brain Child: 12 Revolutionary Strategies to Nurture Your Child’s Developing Mind [5] Carol Copple & Sue Bredekamp (2009). Developmentally Appropriate Practice in Early Childhood Programs Serving Children from Birth Through Age 8 [6].

Jumat, 16 Mei 2025 | Edukasi

Modul Ajar Harian ini dibuat khusus sebagai panduan guru dalam rangka Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2025, untuk jenjang PAUD 4-6 tahun dan SD kelas awal (1–2) dengan pendekatan deep learning, dilengkapi komponen Pembuka, Inti, dan Penutup: Hari Kebangkitan Nasional identik dengan semangat persatuan dan peran pendidikan dalam membangun bangsa. Mengapa semangat persatuan bangsa perlu diajarkan sejak dini? "Multicultural education is not just a subject matter but a holistic approach that strengthens tolerance, appreciation, and intercultural understanding. This is essential to build a young generation that values diversity and can live peacefully amid a diverse society." Dr. I Nyoman Subanda (2024), Undiknas Dr. Subanda menekankan bahwa pendidikan multikultural merupakan pendekatan holistik yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan tentang keberagaman, tetapi juga membentuk sikap toleransi, penghargaan, dan pemahaman antarbudaya. Mengajarkan semangat persatuan, apalagi seperti di Indonesia yang merupakan negara berbhineka, adalah hal yang penting guna membangun generasi muda yang menghargai keberagaman dan dapat hidup damai di tengah masyarakat yang majemuk. Baca juga: LKPD PAUD Tema Pahlawan: Ada Ki Hajar Dewantara dan Pahlawan Nasional Lainnya GRATIS Mengapa peran penting pendidikan perlu ditanamkan kepada anak didik sejak dini? “One child, one teacher, one book, one pen can change the world.” - Malala Yousafzai, 2013 Malala Yousafzai kepada kita bahwa peran pendidikan sangat kuat dalam mengubah dunia. Anak didik juga bisa kita motivasi dan bisa kita beri pengertian bahwa setiap pengetahuan yang mereka dapatkan melalui pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik, baik bagi mereka pribadi maupun untuk dunia yang lebih luas. Berikut ini adalah modul ajar PAUD - SD yang bermanfaat untuk menumbuhkan semangat persatuan dan semangat belajar anak dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2025. Baca juga: Modul Ajar PAUD Topik: Aku Cinta BANGSAKU, Sub Topik Mengenal BENDERA dan LAGU Kebangsaan| RPPH Usia TK 4-5 Tahun A. Kegiatan Pembuka Salam dan doa pagi bersama Guru bertanya, “Anak-anak tahu nggak, hari ini hari apa?” Guru membaca menonton video dan membacakan pantun pendek tentang Hari Kebangkitan Nasional. Contoh pantun:Burung berkicau di pagi hari,Terbang bebas di atas angkasaHari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei,Mari semangat membangun bangsa wahai pemuda.Pemuda dulu punya semangat,Membangun bangsa dengan giat.Sekarang kita teruskan jalan,Bangkit bersama, penuh harapan. Melakukan diskusi ringan Menjelaskan bahwa tanggal 20 Mei adalah Hari Kebangkitan Nasional Menyebutkan tokoh seperti Dr. Sutomo dan organisasi Budi Utomo. Guru berkata, “Hari ini kita akan jadi anak Indonesia yang bersemangat seperti para pahlawan dulu!” Baca juga: MUDAH DINYANYIKAN! Inilah 6 Lagu Tema Kebangsaan dengan Nada Lagu Anak PAUD Tempo Dulu B. Kegiatan Inti 1. Kegiatan untuk Anak Usia PAUD 4-6 tahun: Menyanyikan lagu kebangsaan sederhana: "Garuda Pancasila" / "Aku Anak Indonesia" Kegiatan seni: Membuat bendera merah putih mini dari kertas lipat/stik es krim Permainan kelompok: “Estafet Bendera” yang bermanfaat untuk menanam semangat kerja sama) Pawai Merah Putih mini: Berjalan keliling sekolah sambil membawa bendera kecil sebagai simbol semangat persatuan Lomba yel-yel "Bangkit Bersama": Membuat yel-yel sederhana secara berkelompok yang menyemangati teman-teman untuk rajin belajar dan saling membantu Mewarnai gambar pahlawan: Gambar tokoh Dr. Sutomo atau pemuda Indonesia sambil mendengarkan cerita tentang perjuangan mereka Membaca puisi tentang Kebangkitan Nasional. Berikut ini adalah contoh puisinya:Bangkitlah bangsa penuh harapan,Dengan semangat dan persatuan.Mari belajar, mari berkarya,Untuk Indonesia jaya selamanya. 2. Kegiatan untuk siswa SD kelas 1–2: Menonton video singkat: Tentang Hari Kebangkitan Nasional (animasi pendek) Proyek mini: Menulis/menggambar “Aku Ingin Membanggakan Indonesia dengan...” Permainan kerja sama: “Misi Pahlawan Kecil” (misal: menyusun puzzle lambang negara)Utomo untuk memahami semangat persatuan di masa lalu, secara berkelompok Diskusi dan poster “Makna Kebangkitan”: Berdiskusi tentang arti kebangkitan zaman sekarang lalu membuat poster ajakan semangat belajar dan cinta Indonesia Kuiz sejarah nasional: Menjawab pertanyaan kuiz ringan berisi pertanyaan tentang sejarah Budi Utomo, Dr. Sutomo, dan semangat kebangsaan Drama mini "Kebangkitan Pemuda": Memerankan tokoh Dr. Sutomo dan para pemuda. Berikut ini adalah contoh naskah dramanya:Dr. Sutomo: Wahai Pemuda, saatnya kita bangkit demi kemerdekaan bangsa!Pemuda: Kami siap, Dokter! Apa yang harus kami lakukan?Dr. Sutomo: Mari bersatu dalam Budi Utomo, untuk ilmu dan kemajuan Indonesia.Pemuda: Kita harus belajar, bekerja, dan saling menguatkan!Dr. Sutomo: Kebangkitan dimulai dari hati yang cinta tanah air.Pemuda: Kami akan teruskan perjuanganmu, dengan semangat yang sama.Dr. Sutomo: Jangan takut, bersama kita bisa!Pemuda: Hidup Indonesia! Kita bangkit untuk masa depan cerah! C. Kegiatan Penutup (Refleksi) Refleksi Bersama “Aku Bisa Bangkit”: Membagikan apa yang mereka pelajari hari ini dan bagaimana mereka bisa menjadi anak yang semangat dan pantang menyerah Menyanyikan Lagu Nasional: Menyanyikan lagu seperti Bangun Pemudi Pemuda atau Indonesia Raya untuk menutup kegiatan dengan semangat kebangsaan Pembagian Sertifikat atau Stiker “Pejuang Cilik”: Menerima simbol penghargaan sederhana sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka dalam kegiatan “Kemerdekaan itu bukan pemberian, tetapi perjuangan.” - Soekarno, 1945 Semoga dengan pembelajaran kita berikan anak Indonesia tetap semangat berjuang demi kemerdekaan Indonesia, bukan kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain, tapi juga kemerdekaan dari kemalasan, sikap egois, dan sikap tidak baik lainnya. RIRI (Cerita Anak Interaktif): Sahabat Anak Indonesia yang Mengajarkan Kebaikan dengan Dongeng   Sumber referensi: Malala Yousafzai. Am Malala:, 2013 [1] Dr. I Nyoman Subanda. The Importance of Multicultural Education in Maintaining Harmony and Unity in Indonesia, 2024 [2] Soekarno, Indonesia Menggugat, 1945 [3]

Kamis, 15 Mei 2025 | Edukasi

Ayah Bunda sahabat Educa, si Kecil bisa belajar tentang pemandangan alam dan tempat wisata dengan LKPD PAUD. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKPD yang juga akrab disebut Lembar Kerja Anak / LKA adalah media belajar efektif untuk mempelajari aneka tema pembelajaran untuk anak usia dini, termasuk tentang pemandangan alam dan aneka tempat wisata. Baca juga: FREE Download Printable LKPD PAUD / TK : Pengembang Keterampilan Menulis dan Mengenal Benda Sekitar Apa manfaat pembelajaran tema pemandangan alam dan tempat wisata? "Ecotourism is viewed as a suitable context for disseminating knowledge about nature and promoting environmental values among tourists." King, H., García-Rosell, J.-C., & Noakes, S. (2020) Dalam penelitiannya, King, H., García-Rosell, J.-C., & Noakes, S.menjelaskan bahwa pembelajaran tentang alam cara yang baik untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam dan mempromosikan nilai-nilai lingkungan, misalnya tentang pentingnya merawat alam dan menumbuhkan sikap peduli pada kelestarian lingkungan. Baca juga: Aktivitas Anak PAUD - TK Belajar Alam Semesta: Mencegah Polusi Udara Berikut ini adalah beberapa subtema LKPD atau Lembar Kerja Anak yang bisa diberikan kepada si Kecil agar ia semakin cinta alam dan peduli tentang pentingnya memelihara kelestarian lingkungan. Tempat Ternama Dunia: Australia #2 Wild Animals Alert! Menyusuri Keindahan Alam Tempat Ternama Dunia: Asia Tempat Ternama Dunia: Eropa & Britania Raya #5 Tempat Ternama Dunia: Amerika #2 Tempat Ternama Dunia: Australia #2 Eksplorasi Kehidupan Laut Pemandangan Luar Rumah Suatu Hari di Peternakan #2 Indahnya Pemandangan Indonesia's Famous Landmarks World’s Famous Landmarks "Play is where children discover ideas, experiences and concepts and think about them and their consequences. This is where literacy and learning really begins." - Anne Haas Dyson (2009), Wikipedia Dyson menjelaskan bahwa bermain adalah sarana bagi anak-anak agar dapat menemukan ide, pengalaman, dan konsep, serta memikirkan konsekuensinya. Bermain bisa menjadi awal dari literasi dan pembelajaran yang sebenarnya. Kegiatan bermain dan menyenangkan lainnya, bisa mendukung anak dalam mengerjakan lembar kerja. Apa yang bisa dikerjakan bersama si Kecil sebelum mengerjakan lembar kerja anak? Bernyanyi bersama lagu bertema alam atau tempat wisata untuk membangun suasana belajar yang menyenangkan Bermain peran tentang kejadian di tempat wisata sederhana yang menggambarkan isi lembar kerja untuk membantu anak memahami konteks Membaca buku cerita bertema alam dan tempat wisata agar anak mendapatkan gambaran awal secara visual dan verbal Diskusi gambar atau video pendek bertema alam atau tempat wisata untuk memancing rasa ingin tahu dan keterlibatan anak. Baca juga: Modul Ajar 1 Bulan Tema Liburanku: Ke Tempat Wisata Alam, Budaya, dan Buatan - Kurikulum Deep Learning Apa yang bisa dikerjakan bersama si Kecil setelah mengerjakan lembar kerja anak? Menceritakan hasil kerja mereka untuk melatih kemampuan bercerita dan percaya diri Mewarnai atau menghias hasil lembar kerja agar lebih personal dan menyenangkan Bermain bebas bertema sesuai tema lembar kerja sebagai bentuk relaksasi sekaligus penguatan materi. Bagaimanapun, pembelajaran tentang alam dan tempat wisata akan menjadi lebih menarik bagi anak PAUD (usia 4-6 tahun) dan SD, bila Ayah Bunda mengajaknya ke tempat-tempat wisata alam dan edukatif. "Spending time in nature can build their confidence. There’s a lot less structure than most types of indoor play and they can choose how they interact with the nature around them." - Richard Louv (2005), Child Mind Institute Louv menekankan bahwa berinteraksi dengan alam memberikan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan pengetahuan, rasa percaya diri, kemandirian, kreativitas dan kemampuan menyelesaikan masalah. RIRI: Cerita Anak Interaktif yang Bisa Menjadi Sahabat Berceria Si Kecil agar Semakin Cerdas Berkarakter     Sumber referensi:  Anne Haas Dyson. All Work and No Play Makes for Troubling Trend in Early Education, 2009. [1] King, H., García-Rosell, J.-C., & Noakes, S. Promoting Children-Nature Relations through Play-Based Learning in Ecotourism Sites. Journal of Teaching in Travel & Tourism, 20(3), 190–201, 2020. [2] Richard Louv. Last Child in the Woods: Saving Our Children from Nature-Deficit Disorder, 2005 [3]

Selasa, 13 Mei 2025 | Edukasi

Dongeng seru bertema “Bangun Pagi” berikut ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada anak usia dini akan pentingnya bangun pagi, yang merupakan salah satu pembiasaan penting yang perlu ditumbuhkan dalam diri anak. Pembiasaan bangun pagi juga merupakan salah satu dari 7 kebiasaan anak Indonesia hebat, seperti yang disosialisasikan Kemendikdasmen. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi meluncurkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat itu adalah bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. - pdm.dikdasmen.go.id Bangun pagi adalah suatu kebiasaan yang baik dan perlu diajarkan kepada anak sejak usia dini. Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh anak bila ia terbiasa bangun pagi. "We found that waking up earlier was strongly associated with better academic performance." - Jairo Hidalgo Migueles et al. (2020) Dalam penelitiannya Jairo Hidalgo Migueles menemukan bahwa anak-anak yang terbiasa bangun pagi cenderung lebih memiliki performa akademik yang lebih baik dan IQ yang lebih tinggi. Baca juga: Tidur Berkualitas Membuat Anak Menjadi Cerdas Salah satu cara menanamkan kebiasaan bangun pagi adalah melalui media dongeng. Berikut ini adalah beberapa dongeng yang bisa diajarkan kepada anak usia PAUD, khususnya yang berusia 4-6 tahun dan Sekolah Dasar, yang dilengkapi dengan pesan moral dan aktivitas interaktif yang bisa dilakukan setelah mendongeng. Dongeng 1: Tika dan Jam Tiktok Tika punya jam mungil dan lucu bernama Tiktok Setiap pagi, Tiktok berbunyi, “Tik tok tik tok! Saatnya bangun!” Namun, setiap Tiktok berbunyi, Tika menjawab, “Tunggu 5 menit lagi, Tiktok. Saya masih mengantuk” Ternyata, Tika baru terbangun lagi setelah 30 menit kemudian Tika terkejut, karena bangun terlambat, Tika menjadi terlambat sarapan dan tidak sempat bermain bersama teman-teman. 5 menit yang lalu, teman-teman Tika sudah menjemput Tika untuk bermain bersama Tiktok berkata, “Kalau kamu mau sehat dan selalu gembira, sebaiknya kamu biasakan bangun pagi setiap hari!” Sejak saat itu, setiap Tiktok berbunyi, Tika langsung terbangun, lalu merapikan tempat tidur, berdoa, mandi, sarapan, dan melanjutkan aktivitas lainnya. Sejak saat itu, Tika pun terlihat bahagia dan selalu bersemangat. Kegitan interaktif: Bermain peran sebagai Tika dan Tiktok dengan bergantian peran Mengurutkan gambar kegiatan pagi hari (bangun tidur, berdoa, mandi, sarapan, dll) Menjawab pertanyaan sederhana seputar isi dongeng Menyanyi lagu tentang bangun pagi bersama-sama Menggambar jam weker versi mereka sendiri dan memberinya nama. Baca juga: Bangun Pagi: Apa Manfaatnya Bagi Si Kecil? Apa Peran Orang Tua? Mengapa Penting untuk Anak Indonesia Hebat? 2. Dongeng 2: Ayi Tidur Terlalu Malam Ayi, si ayam jago biasanya bangun paling pagi dan berkokok setiap pagi hari. Suatu hari ia asyik bermain dengan ponselnya. Ia baru tertidur pada pukul 23.30 malam Pagi harinya, betapa kagetnya ia, saat hendak berkokok, “Ku… kuru…. (sejenak ia melihat jamnya yang sudah menunjukkan pukul 09.00).  Oh tidak… Saya sudah terlalu terlambat untuk berkokok" Teman-teman Ayi sudah bermain di pagi itu. Ayi juga sedih karena tidak bisa melakukan senam pagi bersama Ibu Guru dan teman-teman di sekolah Sejak saat itu, Ayi tidak mau tidur terlalu malam agar bisa bangun pagi. Ia juga tidak mau melewatkan salah satu cara ia membantu teman-teman, yaitu berkokok di pagi hari, agar teman-temannya tidak bangun terlambat. Akivitas Interaktif: Bermain peran sebagai Ayi dan teman-temannya yang sudah bangun pagi Menjawab pertanyaan: “Kenapa Ayi terlambat bangun pagi?” Lalu, mengajak anak berdiskusi Mengurutkan kegiatan pagi hari dari bangun tidur hingga siap sekolah dengan media gambar Menyanyikan lagu sederhana tentang pagi hari dan bangun semangat Membuat jam kertas dan menunjukkan pukul berapa mereka biasa bangun Bermain dengan alarm jam yang sudah di-setting alarmnya di jam 05.00 pagi. Baca juga: Kegiatan Ceria di PAUD saat Pagi Hari: Tips Jitu Pembangkit Semangat Belajar Anak 2-4 Tahun "With a single instance of storytelling lasting only about 20 minutes, we obtained a surprisingly strong change from a preference for non-healthy snack food towards a preference for healthy fruits or vegetables." - Werner Sommer, New York Post (2025) Dalam penelitiannya, Werner Sommer menemukan bahwa anak-anak yang mendengarkan dongeng tentang sayuran ajaib menunjukkan peningkatan signifikan dalam memilih camilan sehat seperti buah dan sayuran selama tiga minggu setelah sesi mendongeng. Hal ini menunjukkan bahwa dongeng dapat menjadi alat efektif dalam menanamkan kebiasaan makan sehat pada anak usia dini. FREE Download Printable LKPD PAUD / TK : Pengembang Keterampilan Menulis dan Mengenal Benda Sekitar Dengan menceritakan dongeng bertema bangun pagi dan melengkapinya dengan kegiatan interaktif, anak-anak akan semakin memahami pentingnya kebiasaan ini. Semoga dua dongeng di atas bermanfaat dalam menumbuhkan kebiasaan baik dan membantu anak menjadi pribadi hebat. Mari terus semangat mendukung "7 Kebiasaan Hebat Anak Indonesia Hebat" dari Kemendikdasmen. KABI (Kisah Teladan Nabi): Membantu Kembangkan Karakter Islami si Kecil dengan Cerita Animasi Para Nabi   Sumber referensi: Dirjen Kemendikdasmen. 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Menuju Indonesia Emas (2025) [1] Jairo Hidalgo Migueles et al. Associations of Sleep with Gray Matter Volume and Their Implications for Academic Achievement, Executive Function and Intelligence in Children with Overweight/Obesity [2] Werner Sommer et al. Surprising Strategy with 'Powerful Effects' Tricks Kids into Eating Fruits and Veggies: New Research (2025. [3]

Selasa, 25 Maret 2025 | Edukasi

Modul Ajar Tema Tradisi Silaturahmi di Hari Lebaran untuk PAUD  dan SD ini mengajarkan anak tentang tradisi silaturahmi di hari raya Lebaran. Mengapa tradisi ini perlu diajarkan kepada anak usia dini? Taufiq Fadhilah berkata, "Silaturahmi adalah kunci pembuka pintu surga, karena dengan silaturahmi, kita saling memaafkan dan membersihkan hati dari dendam." Melalui modul ajar ini, siswa akan diajak memahami pentingnya silaturahmi dalam kehidupan sehari-hari, terutama di hari Lebaran atau hari raya Idul Fitri. Siswa akan diajak untuk memahami bahwa silaturahmi adalah salah satu tradisi yang perlu dilestarikan sampai kapan pun. Karena dengan melakukannya, setiap anggota keluarga bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan saling memaafkan, sehingga tidak ada rasa dendam dan menjaga hubungan tetap baik di kemudian hari. Baca juga: PANDUAN Praktis Anak dalam KUNJUNGAN KELUARGA saat Lebaran agar Semakin BERMAKNA | Untuk Usia PAUD dan SD A. Kegiatan Pembuka Guru mengajak siswa menonton film atau mendengarkan cerita tentang makna tradisi silaturahmi. Guru bertanya menanyakan siswa tentang kebiasaan apa saja yang dilakukan di saat merayakan hari Lebaran. Guru menjelaskan bahwa merayakan lebaran bukan hanya tentang mensyukuri ibadah puasa yang berhasil dijalankan. Namun, siswa juga diajak untuk memahami pentingnya menjaga tali persaudaraan dengan kerabat dekat. Guru menampilkan video singkat tentang keluarga yang sedang melakukan silaturahmi. Baca juga: Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 5-6 Tahun, Tema : Kegiatan Asyik Merayakan Lebaran B. Kegiatan Inti Bermain peranSiswa secara berkelompok berperan sebagai ayah, ibu, dan anak yang sedang mengunjungi eyang. Bercerita pengalamanSiswa menceritakan pengalaman melakukan silaturahmi kepada kerabat dekat atau tetangga, dan apa yang mereka lakukan saat bersilaturahmi. Menonton video kisah teladanSiswa menonton kebiasaan baik seorang tokoh atau nabi dalam menjaga hubungan baik dengan keluarga, sahabat, dan kerabat. Simulasi saling memaafkanSiswa secara berkelompok mempraktikkan cara bermaafan dan memberikan kalimat positif atau mengucapkan doa yang baik untuk teman. Membuat kartu ucapan Siswa membuat kartu ucapan selamat Lebaran sederhana, yang nantinya diberikan kepada teman. Mewarnai gambar keluargaSiswa diajak mewarnai gambar-gambar anggota keluarga atau sebuah keluarga besar yang sedang berkumpul. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD Topik: Berwisata di Hari Lebaran - Kurikulum Merdeka Belajar C. Kegiatan Penutup (Refleksi dan Penugasan) Siswa diajak untuk berdiskusi dengan memberikan pertanyaan reflektif, misalnya tentang apa manfaat silaturahmi, mengapa kita harus saling memaafkan, dan apa saja manfaat menjaga hubungan baik dengan sesama. Siswa diberi tugas untuk meminta maaf kepada orang tua atau saudara di rumah dan menulis cerita atau membuat ilustrasi dari pengalaman mereka saat saling memaafkan. Beberapa tugas lain yang bisa diberikan kepada siswa adalah melengkapi jurnal kegiatan 1 minggu kegiatan di hari Lebaran. Dalam jurnal ini, siswa diminta untuk mengisi kegiatan baik yang bisa dilakukan di hari Lebaran, misalnya mengunjungi eyang, bersalaman serta bermaaf-maafan dengan ayah, ibu, dan anggota keluarga lainnya. Imam Bukhar mengatakan, "Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan dan diberkahi rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menyambung hubungan dengan kerabatnya. Semoga dengan mengajarkan siswa tentang makna bersilaturahmi, mereka akan semakin menjadi anak yang gemar berteman dan menjaga hubungan baik, serta mendapatkan berkah yang melimpah dari Allah. Ajak Si Kecil Menonton RIRI (Cerita Anak Interaktif) selama libur Lebaran! Pasti makin happy! Sumber Referensi: Taufiq Fadhilah. (2024). 20 Kata Mutiara Indahnya Silaturahmi dalam Islam yang Menyentuh dan Penuh Makna, Bagikan di Momen Halal Bihalal Idul Fitri! [1] Imam Bukhari. (2024). Idul Fitri Jadi Momen Silaturahmi, Ini Pesan Nabi Muhammad SAW [2]

Jumat, 21 Maret 2025 | Edukasi

Berpuasa di bulan Ramadan adalah ibadah yang penuh barokah, tetapi bisa menjadi tantangan bagi anak-anak PAUD usia 4-6 tahun dan SD kelas 1-3. Melalui pidato atau ceramah yang sederhana dan menarik, mereka dapat lebih memahami makna puasa serta termotivasi untuk menjalaninya dengan semangat." Baca juga:Contoh Naskah PIDATO MAKNA BERPUASA untuk Anak PAUD & SD Kelas 1-3 Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Teman-teman yang sholeh dan sholehah, apa kabar hari ini? (ajak berinteraksi dengan menanyakan satu per satu serta menyebutkan nama anak). Ibu berharap teman-teman dalam keadaan yang baik, sehat, dan penuh kebahagiaan, terutama dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan ini, ya! Kira-kira, sudah berapa hari ya kita berpuasa? Masih kuat bukan? (Ajak anak berinteraksi) Semoga dengan niat baik dan penuh ketulusan hati, teman-teman bisa menghadapi setiap tantangan saat berpuasa. Ngomong-ngomong tentang tantangan, kira-kira tantangan apa saja yang teman-teman hadapi saat menjalankan ibadah puasa ini? (Ajak anak berinteraksi) Baca juga:PIDATO MOTIVASI: Serunya BELAJAR PUASA untuk Anak PAUD & SD Baik, Ibu guru memahami bahwa tantangan akan selalu ada dalam situasai apa pun, dan kapan pun. Namun, saat berpuasa, tentu tantangan yang akan kita hadapi pasti berbeda dengan saat kita tidak berpuasa. Mengapa? Karena kita tidak boleh makan dan minum dari waktu setelah sahur hingga maghrib atau saat berbuka puasa. Pada hari ini, Ibu guru akan menjelaskan beberapa tantangan saat menunaikan ibadah puasa dan cara mengatasinya. Tantangan pertama, tentu saja teman-teman harus menahan rasa lapar dan haus. Biasanya perut akan bersuara saat kita lapar. Mulut juga akan terlihat lebih kering. Rasa capek atau mengantuk mungkin juga akan teman-teman rasakan. Karena ada keadaan tubuh yang kurang nyaman, maka akan mempengaruhi keadaan emosi kita. Mungkin beberapa dari teman-teman jadi lebih sulit mengontrol emosi. Baca juga:Contoh Naskah Pidato: 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Bulan Ramadan yang Ceria Lalu, bagaimana cara mengatasi aneka tantangan di atas? Ibu akan membantu teman-teman dengan memberikan tips jitu! Pertama, teman-teman perlu mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, terutama saat makan sahur. Pastikan kelengkapan gizi ada di dalam setiap makanan yang dikonsumsi, yaitu nasi, buah, sayur, dan air putih yang cukup. Kita akan tetap beraktivitas sepanjang hari. Tidak hanya tidur saja bukan? Tentu butuh persediaan makanan yang bergizi. Kedua, melakukan aktivitas positif dan perbuatan yang baik. Sepulang sekolah, lakukan aneka kegiatan positif yang bervariasi, misalnya bermain puzzle, membaca buku, ngobrol dengan orang tua, atau bermain bersama teman. Perbanyak pula berbuat baik kepada sesama, misalnya berbagi makanan dengan tetangga, mengucapkan salam kepada orang tua, mengunjungi teman yang sakit, dan lainnya. Manfaatkan pula waktu dengan berdoa, berzikir, atau membaca Al-Qur’an. Jika ada teman yang kesulitan dalam suatu hal, sebaiknya kita membantunya semampu kita. Baca juga:Contoh Naskah Pidato Guru PAUD Bertema Menyambut Ramadan dengan Ceria Ketiga, tidak melupakan ibadah. Saat berpuasa, kita juga tidak boleh melupakan kegiatan ibadah lainnya, yaitu melakukan sholat tepat waktu. Karena kita harus tetap dekat dengan Allah yang sudah menciptakan kita, memberikan orang tua yang baik, mencukupkan segala kebutuhan kita, dan mengaruniakan alam yang indah. Keempat, tetaplah bersabar dalam segala hal. Bila ada terjadi persoalan dengan saudara atau orang tua, jangan terlalu cepat merasa marah. Cobalah berdiam sejenak, atur nafas dan emosi. Selesaikan setiap persoalan dengan tenang. Karena emosi yang tidak terkendali sangat menghabiskan banyak energi. Teman-teman terkasih, setiap hal baik yang kita lakukan pasti ada tantangannya. Seperti halnya ketik kita menjalankan ibadah puasa. Namun, tentu saja selalu ada jalan di setiap tantangan yang harus kita hadapi. Kita harus makan sahur yang sehat, mengisi waktu dengan hal baik serta positif, kendalikan emosi dengan baik, serta rajin sholat dan beramal, insyaAllah puasa kita menjadi lebih ringan dan penuh berkah. Baca juga:Ajarkan Siswa Makna Puasa Ramadan Lewat Aktivitas Pembelajaran Ini di Sekolah Semoga Allah selalu memberi kita kekuatan dan menjadikan kita anak-anak yang sabar, dekat dengan-Nya, serta taat beribadah. Aamiin Terima kasih teman-teman. Tetap semangat ya.. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KABI (Kisah Nabi): Media Menarik untuk Belajar dan Mengembangkan Karakter Anak Islam